Analisis Perancangan Jaringan 4G LTE Microcell 1800 Mhz Di Jalur Busway Koridor 12 (Pluit-Tanjung Priok)

Abstract

Pengguna jaringan Long Term Evolution (LTE) sulit mengakses layanan internet (browsing, streaming,chatting, video on demand dan layanan paket lainnya) ketika busway TransJakarta sedang bergerak pada jalur busway koridor 12 (Pluit-Tanjung Priok). Penyebab dari kesulitan untuk mengakses jaringan LTE disebabkan beberapa faktor seperti kuat daya sinyal yang rendah dan tidak tercakupnya area tersebut dengan teknologi LTE. Penelitian ini fokus melakukan perencanaan microcell dengan metode bandwidth partition (frekuensi reuse) dengan faktor m (reuse-m) dimana faktor m bernilai 2 dan 3 di koridor 12 (Pluit-Tanjung Priok), sehingga dapat memperkecil interferensi pada cell-edge dan mengefisiensikan penggunaan bandwidth. Hasil dari penelitian ini didapat nilai mean RSRP pada jalur halte Pluit-Panjanringan, Gedung Panjang-Museum Fatahillah, Kemayoran Landasan Pacu Timur – Danau Agung dan Sunter SMP 140 – Sunter Karya sebesar -87,98 dBm, -85,32 dBm, -87,2 dBm dan -88,61 dBm. Sedangkan nilai SINR pada jalur Sunter SMP 140 - Sunter Karya - Sunter Boulevard Barat - Kelap Gading dengan menggunakan teknik bandwidth partition memiliki nilai mean (rata-rata) sebesar 30,12 dB dan standard deviasi sebesar sebesar 12 dB. Dibandingkann dengan nilai SINR pada jalur Sunter SMP 140 - Sunter Karya - Sunter Boulevard Barat – Sunter Kelap Gading tanpa menggunakan bandwidth partition memiliki nilai mean (rata-rata) 18,5 dB dan standard deviasi sebesar 11,28 dB.