@article{Fikri_R_Hudaya_2019, title={Studi Optimasi Pembangkit Listrik Berbasis Energi Terbarukan pada Sistem Kelistrikan Pulau Nusa Penida Bali}, url={https://senter.ee.uinsgd.ac.id/repositori/index.php/prosiding/article/view/senter2018p29}, abstractNote={<p>Nusa Penida adalah pulau terbesar di Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali. Pulau ini begitu indah dan salah satu tujuan wisata favorit. Luas wilayah Nusa Penida termasuk Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan adalah 202.840 hektar dengan total populasi 47.448 orang. Nusa Penida hanya memiliki satu sistem kelistrikan interkoneksi dalam sistem distribusi 20 kV, kebutuhan energi di sistem Nusa Penida pada 2018 adalah sebesar 44,530 MWh/tahun dengan beban puncak sebesar 8.7 MW. Beban ini dipasok oleh pembangkit diesel di Kutampi, total kapasitas terpasang 11,54 MW sedangkan kapasitas bersih 9,2 MW. Pemenuhan kebutuhan listrik dengan hanya bergantung pada satu sumber ini tentunya memiliki kekurangan, selain Biaya Pokok Penyediaan yang tinggi, penggunakan BBM tentunya tidak sejalan dengan target capaian bauran energi terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025. Ada dua langkah yang sudah dilakukan dalam rangka memitigasi problematika di atas yaitu penyediaan Pembangkit EBT (PLTS dan PLTB) dan konstruksi sistem interkoneksi kabel bawah laut 20 kV Bali - Nusa Lembongan. Untuk kabel bawah laut gagal pada saat instalasi dan untuk pembangkit EBT yang terpasang tidak optimal. Makalah ini menyajikan Simulasi dan Analisa dengan menggunakan perangkat lunak HOMER untuk didaptkan scenario pembangkit hibrida yang memiliki kehandalan baik dan biaya pembangkitan yang optimal. Dari hasil simulasi dan optimasi didapatkan PLTH optimum untuk diterapkan di area studi adalah integrasi antara PLTB, PLTS dan PLTD. Pada Kondisi optimum ini optimisasi kapasitas sebesar 15.1 MW untuk PLTS, 4.9 MW untuk PLTB, 10.9 MWh untuk Baterai dan 5.1 MW untuk Konverter. COE mengalami penurunan setelah masuknya sistem PLTH yaitu menjadi 13.4 centUS/kWh. Sedangkan COE pada konfigurasi sistem eksisting (PLTD) adalah sebesar 19 cent/kWh </p>}, journal={Prosiding Seminar Nasional Teknik Elektro UIN Sunan Gunung Djati Bandung}, author={Fikri, Muhammad Fathoni and R, Raden Adhitya Ardiansyah and Hudaya, Chairul}, year={2019}, month={Jan.}, pages={265–275} }