Automatic Window Design Using Light Sensors, Rain Sensors, and Temperature Sensors
Keywords:
Jendela Otomatis, Sensor Cahaya, Sensor Hujan, Sensor Temperatur, Sistem Tertanam, MikrokontrolerAbstract
Sistem jendela otomatis merupakan salah satu inovasi yang dapat mendukung efisiensi energi dan kenyamanan penghuni bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengembangkan sistem jendela otomatis yang menggunakan sensor cahaya, sensor hujan, dan sensor suhu sebagai masukan utama. Sistem ini dirancang untuk membuka atau menutup jendela secara otomatis berdasarkan kondisi lingkungan, sehingga dapat meningkatkan ventilasi udara secara efisien, melindungi interior bangunan dari kerusakan akibat cuaca, serta menghemat penggunaan energi. Metode yang digunakan meliputi analisis kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak, perancangan sistem berbasis mikrokontroler arduino uno, serta pengujian prototipe untuk mengevaluasi respons sistem terhadap perubahan kondisi lingkungan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem mampu merespons perubahan intensitas cahaya, keberadaan hujan, dan suhu lingkungan dengan akurasi yang baik. Hal ini membuktikan bahwa sistem yang dirancang dapat berfungsi secara efektif sesuai dengan tujuan penelitian. Dengan memanfaatkan teknologi yang sederhana namun efisien, penelitian ini menghasilkan prototipe jendela otomatis yang terjangkau dan mudah diimplementasikan. Sistem ini diharapkan dapat menjadi solusi inovatif untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekaligus mendukung upaya penghematan energi dalam skala bangunan.
Downloads
References
Handika, M., & Fenriana, I. (2024). Perancangan Jendela Otomatis Menggunakan Sensor Cahaya dan Sensor Hujan Berbasis IoT. Jurnal Akselerator, 4(1), 77-85.
Rizky, S. (2011). Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Abdul Kadir. (2016). Simulasi Arduino. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Andrianto, H. d. (2016). Arduino Belajar Cepat dan Pemrograman. Bandung: Informatika Bandung.
Maraya Ctn. (2021). "Metode Prototype: Kelebihan, Kekurangan, dan Tahapan Model." Diakses dari https://salamadian.com.
Sanjaya Pratama (2024). Panduan Sensor Hujan FC-37 atau YL-83 dengan Arduino. Diakses dari https://nusabot.id
Hidayat. Aji (2024). Sensor Cahaya LDR: Cara Kerja, Penerapan, dan Rangkaiannya. Diakses Dari https://www.edukasikini.com
D. Amu, A. Amuthan, S. S. Gayathri, and A. Jayalakshmi, “Automated Irrigation using Arduino sensor based on IOT,” IEEE Xplore, Jan. 01, 2019. https://ieeexplore.ieee.org/document/8822147/metrics#metrics
L. García, L. Parra, J. M. Jimenez, J. Lloret, and P. Lorenz, “IoT-Based Smart Irrigation Systems: An Overview on the Recent Trends on Sensors and IoT Systems for Irrigation in Precision Agriculture,” Sensors, vol. 20, no. 4, p. 1042, Feb. 2020, doi: https://doi.org/10.3390/s20041042.
Š. ŽELEZNIKAR, U. PEČAN, L. HONZAK, and M. PINTAR, “Calibration of soil moisture sensors, determination of soil water retention properties for precision irrigation based on soil water content measurements,” Acta agriculturae Slovenica, vol. 118, no. 1, Apr. 2022, doi: https://doi.org/10.14720/aas.2022.118.1.1742.
J. C. Negrete, R. Eugenio, C. I. Zuniga, and G. L. Hernández, “Arduino Board in the Automation of Agriculture in Mexico, A Review,” International Journal of Horticulture. 8. 52-68, 2018. doi: https://doi.org/10.5376/ijh.2018.08.0006.
R. Hasan, M. M. Khan, A. Ashek, and I. J. Rumpa, “Microcontroller based home security system with GSM technology,” Open Journal of Safety Science and Technology, vol. 05, no. 02, pp. 55–62, 2015. doi:10.4236/ojsst.2015.52007

