Stasiun Pemantau Cuaca Berbasis Internet of Things (Studi Kasus Kabupaten Bandung)

Abstract

Perubahan iklim terjadi dengan cepat ditandai dengan kenaikan suhu ekstrim di beberapa tempat di dunia. Selain itu pertumbuhan penduduk yang naik secara signifikan dalam 10 tahun terakhir Perubahan iklim dan lonjakan jumlah penduduk menjadikan ketahanan pangan mengalami tekanan. Pertanian Presisi merupakan salah satu solusi untuk mengatasi perubahan iklim. . Cuaca dan Iklim juga berpengaruh terhadap prediksi waktu tanam, sehingga alat untuk memantau cuaca dalam rentang waktu yang lama sangat bermanfaat untuk prediksi waktu tanam. Solusi yang diusulkan adalah pengembangan statsiun cuaca berbasis Internet of Things. Sebuah stasiun cuaca akan memonitor perubahan iklim mikro di suatu daerah dan mengirimkannya secara periodic setiap 10 detik ke server. Hasil dari parameter cuaca ini akan dianalisa lebih lanjut yang hasilnya bisa digunakan untuk melakukan penjadwalan pertanian secara presisi dalam situasi perubahan iklim. Terdapat beberapa parameter lahan dan cuaca yang perlu dipantau untuk membantu petani dalam intensifikasi lahan Sistem Pemantau Cuaca berbasis IoT adalah sistem yang dirancang untuk memantau cuaca secara otomatis. Parameter cuaca seperti : Temperature, Humidity, Barometric Pressure, Altitude dibaca dengan sensor BME-280 dan, UV Light IntensityIndex menggunuakan sensor VEML-6070 dan BH1750. Sedangkan kecepatan, arah angin dan curah hujan digunakan dengan sensor khusus untuk keperluan tersebut. Parameter cuaca dikirimkan secara periodik setiap 10 detik ke server. Perangkat diuji coba di BMKG untuk dilakukan kalibrasi dengan perangkat existing.