Analisis Hasil Pengukuran Current Transformer Menggunakan Metode Tegangan dan Arus

Authors

  • Mochammad Fiqri Fadhilah Jurusan Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung
  • Eki Ahmad Zaki Hamidi Jurusan Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Keywords:

transformator, trafo arus, rasio, IEC 60044-1

Abstract

Salah satu komponen utama dalam gardu induk adalah transformator. Transformator terdiri atas sebuah inti, yang terbuat dari besi berlapis dan dua buah kumparan, yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder. Transformator yang berfungsi untuk mengubah besaran arus primer menjadi besaran arus sekunder dengan perbandingan tertentu adalah transformator arus atau current transformer. Trafo arus digunakan untuk mengukur arus yang besarannya ratusan Ampere atau lebih yang mengalir pada jaringan tegangan tinggi. Selain untuk pengukuran, fungsi trafo arus adalah mengisolasi rangkaian sekunder terhadap rangkaian primer untuk pengamanan terhadap operator yang sedang melakukan pengukuran. Pengukuran trafo arus bisa menggunakan dua metode, yaitu metode tegangan dan metode arus. Dalam pengukuran CT terdapat pengukuran rasio. Rasio pada CT merupakan angka atau besaran arus pembanding antara besaran arus primer dengan sekunder. Pengukuran rasio bertujuan untuk membandingkan nilai rasio hasil pengukuran dengan nilai pada nameplate. Batas kesalahan rasio sudah diatur berdasarkan IEC 60044-1. Dengan metode tegangan, data yang didapatkan dari Gardu Induk Orya, menunjukkan bahwa trafo arus masih layak pakai karena kesalahan rasio pada trafo arus masih dapat di toleransi yaitu core 1S1-1S3 dengan kesalahan arus sebesar 0,06%, core 2S1-2S3 dengan kesalahan arus sebesar 0,05%, core 3S1-3S3 dengan kesalahan arus sebesar -0,02%, core 4S1-4S3 dengan kesalahan arus sebesar -0,02%. Dengan metode arus, data yang didapatkan dari trafo arus 200/5 A menghasilkan kesalahan rasio sebesar -0,02%. Nilai tersebut masih dalam batas kesalahan rasio berdasarkan standar IEC 60044-1, sedangkan pada trafo arus 50/5 A menghasilkan nilai kesalahan rasio sebesar 1,56%, artinya nilai tersebut melebihi batas kesalahan rasio dan trafo arus tersebut tidak layak pakai. Nilai rasio sangat penting pada trafo arus, karena menentukan layak atau tidaknya trafo arus tersebut.

One of the main components in a substation is a transformer. The transformer consists of a core, which is made of plated iron and two coils, namely the primary coil and the secondary coil. A transformer that functions to change the amount of primary current into a secondary current with a certain ratio is a current transformer. Current transformers are used to measure currents of hundreds of Ampere or more flowing in high-voltage networks. In addition to measurement, the function of the current transformer is to isolate the secondary circuit from the primary circuit for security against the operator who is taking measurements. Measurement of current transformers can use two methods, namely the voltage method and the current method. In CT measurements there is a ratio measurement. The ratio on the CT is the number or magnitude of the comparison current between the primary and secondary currents. Ratio measurement aims to compare the value of the ratio of the measurement results with the value on the nameplate. The ratio error limit is set according to IEC 60044-1. With the voltage method, the data obtained from the Orya Substation, shows that the current transformer is still suitable for use because the ratio error in the current transformer can still be tolerated, namely core 1S1-1S3 with a current error of 0.06%, core 2S1-2S3 with current error by 0.05%, core 3S1-3S3 with a current error of - 0.02%, core 4S1-4S3 with a current error of -0.02%. With the current method, the data obtained from the 200/5 A current transformer produces an error ratio of -0.02%. This value is still within the ratio error limit based on the IEC 60044-1 standard, while the 50/5 A current transformer produces a ratio error value of 1.56%, meaning that this value exceeds the ratio error limit and the current transformer is not suitable for use. The value of the ratio is very important in current transformers, because it determines whether or not the current transformer is feasible or not.

Downloads

Download data is not yet available.

References

B. Suherman, A. Luwihono, and S. Rasyid, Buku Ajar Konversi Energi Listrik. 2022.

SPLN _T3_003-1, “Pedoman Pemilihan Ct Untuk Sistem Transmisi.” 2011.

PT PLN, PDM/PGI/02:2014: BUKU PEDOMAN PEMELIHARAANTRAFO ARUS (CT). 2014.

Downloads

Published

06-04-2023

How to Cite

[1]
M. F. Fadhilah and E. A. Z. Hamidi, “Analisis Hasil Pengukuran Current Transformer Menggunakan Metode Tegangan dan Arus”, SENTER, pp. 204–208, Apr. 2023.

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2