Analisa Perbandingan PLTS Monocrystaline Dan Polycrystaline Terhadap Serapan Cahaya Matahari Menggunakan Kaca Film

Authors

  • Partaonan Harahap Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
  • Riki Handoko Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
  • Benny Oktrialdi Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
  • Rahmat Fauzi Siregar Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Keywords:

Panel Surya, Kaca Film, Tegangan, Arus, Daya

Abstract

Temperatur kerja optimal pada panel surya pada kisaran 300C, setiap kenaikantemperatur penurunan daya output pada panel surya. Kaca film merupakan suatu bahan material yang banyak digunakan untuk ngeblok panas namun tetap mampu melewati cahaya matahri. Karakteristik utama kaca film yang dapat memblok panas dikenal dengan istilah IRR (Infra Red Rejected) dan kemampuan melewatkan cahaya dikenal dengan istilah VLT (Visible Light Transmittance). Semangkin besar VLTmaka semangkin kecil kemampuan memblok, demikian juga sebaliknya. Dalam penulisan ini diuraikan hasil pengujian 2 jenis kaca film dengan VLT yang berbeda yaitu: 45% dan60%, kedua kaca film tersebut diaplikasikan dengan cara di tempelkan pada permukaan panel surya monocystaline dan polycrystaline serta membandingkankeadaan standart (tanpa kaca film) dengan di lapis kaca film. Pada cuaca cerah pada pukul: 09:00 sampai dengan pukul 16:00 Wib. Pada panel surya polycrystaline menghasilkan daya rata-rata 6,9 watt dan menggunakan kaca film 45% daya yang dihasilkan sebesar 4,7 watt. Daya yang dihasilkan rata-rata pada panel surya monocrystaline tanpa kaca film sebesar 7,7 watt sedangkang menggunakan kaca film 60% sebesar 4,8 watt pada jenis polycrystaline tanpa kacafilm menghasilkan daya rata-rata sebesar 6,6 watt dan menggunakan kaca film 60% sebesar 4,6watt.

 

The optimal working temperature on solar panels is in the range of 300C, every increase in temperature decreases the output power of the solar panels. Window film is a materialthat is widely used to block heat but is still able to pass through sunlight. The main characteristicsof window films that can block heat are known as IRR (Infra Red Rejected) and the ability to passlight that can be seen with the term VLT (Visible Light Transmittance). The bigger the VLT, the smaller the blocking ability, and vice versa. In this paper, the results of testing 2 types of windowfilmswith different VLTs are described, namely: 45% and 60%, the two window films are appliedby attaching them to the surface of monocystaline and polycrystaline solar panels and comparingstandard conditions (without window film) with coated glass. film. In sunny weather at: 09:00 to16:00 WIB. Polycrystaline solar panels produce an average power of 6.9 watts and use 45%
window film, the power generated is 4.7 watts. The average power generated on monocrystalinesolar panels without window film is 7.7 watts while using 60% window film is 4.8 watts on polycrystaline types without window films produces an average power of 6.6 watts and uses 60% of 4.6 watts.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Konsultan Basel, “Studi Kelayakan Pembangkit Listrik Tenaga,” vol. 21, no. 021, pp. 155–162, 2010.

Knbs, “Analisis Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Hibrida Pada Pesisir Pantai LabuMenggunakan Software Homer,” Anal. Potensi Pembangkit List. Tenaga Hibrida Pada Pesisir Pantai Labu Menggunakan Softw. Homer, p. 6, 2021

U. M. Ricko Mahindra*, Awitdrus, J. Fisika, F. M. dan I. P. A. U. Riau, I. Kampus Bina Widya Pekanbaru, 28293, and *ricomahendra17@gmail.com, “Pengaruh Serapan Sinar Matahari Oleh Kaca Film Terhadap Daya Keluaran Plat Sel Surya,” Jom Fmipa Vol. 2 No.1 Februari 2015

A. Pawawoi and V. A. Pranata, “Peningkatan Daya Output Photovoltaik Dengan Penambahan Lapisan Kaca Film Pada Permukaannya,” J. Nas. Tek. Elektro, vol. 9, no. 3, 2020, doi: 10.25077/jnte.v9n3.712.2020

S. Yuliananda, G. Sarya, and R. Retno Hastijanti, “Pengaruh Perubahan IntensitasMatahari Terhadap Daya Keluaran Panel Surya,” J. Pengabdi. LPPM Untag Surabaya Nop., vol. 01, no. 02, pp. 193–202, 2015

P. Harahap, “Pengaruh Temperatur Permukaan Panel Surya Terhadap Daya Yang Dihasilkan Dari Berbagai Jenis Sel Surya,” RELE (Rekayasa Elektr. dan Energi) J. Tek.Elektro, vol. 2, no. 2, pp. 73–80, 2020, doi: 10.30596/rele.v2i2.4420.

A. H. Andriawan and P. Slamet, “Tegangan Keluaran Solar Cell Type Monocrystalline Sebagai Dasar Pertimbangan Pembangkit Tenaga Surya,” J. Penelit. LPPM UntagSurabaya, vol. 2, no. 1, pp. 39–45, 2017.

G. Ngurah et al., “Kajian Energi Surya Untuk Pembangkit Tenaga Listrik,” vol. 4, no. 1,pp. 29–33, 2005

Danny Santoso Mintorogo, “Strategi Aplikasi Sel Surya (Photovoltaic Cells) Pada Perumahan Dan Bangunan Komersial,” Dimens. (Jurnal Tek. Arsitektur), vol. 28, no. 2, pp.129–141, 2000, [Online].Available: http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/ars/article/view/15736

S. Sibarani, “Skripsi Teknik Mesin - Panel Surya”.

B. L. Sater, “Solar cell,” Phys. Today, vol. 33, no. 3, pp. 116–117, 1980, doi: 10.1063/1.2913977

B. H. Purwoto, “Efisiensi Penggunaan Panel Surya Sebagai Sumber Energi Alternatif,” Emit. J. Tek. Elektro, vol. 18, no. 01, pp. 10–14, 2018, doi: 10.23917/emitor.v18i01.6251

Y. Randa, “kaca film vcool,” kaca Film, vol. 13, no. May, pp. 31–48, 2016.

A. Nur, S. Budi, I. Qiram, and D. Sartika, “Pengaruh Prosentase Kepekatan Kaca Film Terhadap Distribusi Termal dan Pencahayaan Kabin Kendaraan-2021,” vol. 6, no. 1, pp.4–7, 2021.

S. D. Kapasitas, “Analisis Output Daya Pada Pembangkit Listrik Tenaga,” J. CRANKSHAFT, vol. 4, no. 2, pp. 9–18, 2021

Downloads

Published

06-04-2023

How to Cite

[1]
P. Harahap, R. Handoko, B. Oktrialdi, and R. F. Siregar, “Analisa Perbandingan PLTS Monocrystaline Dan Polycrystaline Terhadap Serapan Cahaya Matahari Menggunakan Kaca Film”, SENTER, pp. 159–167, Apr. 2023.