Analisis Rugi Daya pada Sistem Distribusi 20 KV menggunakan Software ETAP

Abstract

Dalam penyediaan daya listrik, tidak seluruhnya dapat disalurkan kepada masyarakat (konsumen), karena adanya energi yang hilang dalam bentuk rugi daya listrik. Rugi-rugi pada sistem distribusi tenaga listrik yang biasanya diukur pada kurun waktu tertentu, merupakan salah satu faktor penting dalam pengoperasian sistem tenaga listrik. Dalam perhitungan rugi daya pada objek sistem distribusi penyulang UTM PT. PLN (Persero) Rayon Tanjungsari yang telah di analisis menggunakan data-data berupa beban rata-rata yang telah diproduksi, beban puncak rata-rata, kuat arus jaringan, dan karakteristik penampang penyulang. Total daya rata-rata bulan Desember 2018 yang diproduksi untuk penyulang UTM sebesar 3.108,6 kW. Sedangkan rugi daya rata-rata pada bulan Desember 2018 penyulang UTM sebesar 110,825 kW. Prosentase selisih antara rugi daya dan rugi sesungguhnya pada penyulang UTM sebesar 3,56%. Hal ini menunjukkan bahwa rugi daya pada penyulang UTM masih dibawah batas normal, menurut ketentuan Asosiasi Profesional Elektrikal-Mekanikal Indonesia (APEI) yaitu persentase rugi daya sistem distribusi sebesar 10% [1], sehingga penyulang UTM masih layak atau dapat dilakukan penambahan pembebanan. Sedangkan rugi daya yang diperoleh dengan menggunakan software ETAP sebesar 116,2 kW. Persentase selisih antara perhitungan manual dengan menggunakan software ETAP sebesar 4,8%. Nilai rugi daya penyulang UTM mengalami pengurangan setelah ditambahkan capacitor bank di setiap bus beban menggunakan simulasi software ETAP sebesar 9,8%.

In providing electrical power, not all of it can be distributed to the community (consumers), because there will be energy loss in the form of electrical power losses. Losses in the electric power distribution system, which are usually measured at a certain time, are an important factor in which the operation of an electric power system. In the calculation of power loss on the object of the distribution system UTM feeder PT. PLN (Persero) Rayon Tanjungsari which has been analyzed using data such as the average load that has been produced, the average peak load, the network current strength, and feeder cross-sectional characteristics. The total average power in December 2018 produced for UTM feeders is 3,108.6 kW. Meanwhile, the average power loss in December 2018 for UTM feeders was 110,825 kW. The percentage difference between power loss and actual loss in UTM feeder is 3.56%. This shows that the power loss in the UTM feeder is still below normal limits, according to the provisions of the Indonesian Electrical-Mechanical Professional Association (APEI), namely the percentage of power loss in the distribution system is 10% [1], so that the UTM feeder is still feasible or additional loading can be done. While the power loss obtained using ETAP software is 116.2 kW. The percentage difference between manual calculations using the ETAP software is 4.8%. The value of the UTM feeder power loss decreased after adding the capacitor bank in each load bus using the ETAP simulation software of 9.8%.