Analisis Pengendalian Mutu Produk Tempe Menggunakan Statistical Quality Control (SQC) di Industri Rumah Tangga Yayah Komariah, Majalengka

Authors

  • Devy Agustine Hadiat Program Studi Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran
  • Handarto Handarto Program Studi Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran
  • Sarifah Nurjanah Program Studi Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran

Keywords:

Statistical Quality Control, tempe, seven tools

Abstract

Statistical Quality Control (SQC) mengacu pada penggunaan metode statistik dalam memantau dan mempertahankan mutu produk agar memenuhi standar mutu. Industri tempe sebagai salah satu usaha yang memanfaatkan hasil pertanian kedelai dengan tempe sebagai produk utama belum melakukan pengendalian mutu di setiap prosesnya dan produk tempe yang dihasilkan menunjukkan adanya cacat produk. Pengendalian mutu di industri tempe diperlukan agar produk yang dihasilkan berkualitas tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah kondisi mutu produk tempe, menganalisis faktorfaktor yang menyebabkan mutu produk tempe di IRT mengalami kecacatan dan memberikan penyelesaian masalah untuk mengevaluasi atau memperbaiki proses produksi tempe. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yang diikuti dengan analisis korelasi dan regresi linear. Analisis data menggunakan bantuan seven tools yaitu check sheet, stratifikasi, histogram, diagram pareto, diagram sebab-akibat, peta kendali dan diagram pencar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel produk tempe selama 20 hari sebanyak 1201 dengan rata-rata kecacatan 35,7. Persentase tempe yang terdapat benda asing 29%, dimakan hewan 17%, tingkat kematangan 39% dan cacat warna 16%. Tingkat kecacatan paling dominan terdapat pada tingkat kematangan dan penyebab utamanya adalah suhu. Solusi perbaikan untuk mengurangi cacat yaitu melakukan penataan ulang ruang industri, kebersihan industri dan peralatan yang kurang terawat, serta membuat perencanaan awal produksi dengan matang agar waktu proses pengolahan tempe lebih terjadwal dan terkontrol dengan baik.

Downloads

Download data is not yet available.

References

S. Ambarwati, “Beberapa Aspek Ekonomi pada Industri Tahu dan Tempe, Studi Kasus Industri Tahu dan Tempe di Kecamatan Parung Kabupaten Bogor”, Skripsi, Bogor: Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, 1994.

M. S. Arianti, “Analisis Quality Control untuk Menjaga Kualitas Produk Tempe pada Usaha Home Industri Tempe Bapak Joko Purwanto di Kelurahan Lok Bahu Kecamatan Sungai Kunjang Samarinda”, Journal Administrasi Bisnis, vol. 4, no. 4, pp. 1016–1030, 2016.

A. S. Rusdianto, et al., “Penerapan Statistical Quality Control (SQC) pada Pengolahan Kopi Robusta Cara Semi Basah”, Jurnal Agrotek, vol. 5, no. 2, pp. 1-10, 2011.

Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian, “Rekapitulasi Industri Tempe Kabupaten Majalengka”, Kabupaten Majalengka: Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian, 2018.

Badan Standardisasi Nasional, “Tempe: Persembahan Indonesia untuk Dunia”, Jakarta: Badan Standarisasi Nasional, 2012.

Badan Standardisasi Nasional, “SNI 3144:2015 Tempe Kedelai”, Jakarta: Badan Standarisasi Nasional, 2015.

S. Bakhtiar, “Analisa Pengendalian Kualitas dengan Menggunakan Metode Statistical Quality Control (SQC)”, Malikussaleh Industrial Engineering Journal, vol. 2, no. 1, pp. 29–36, 2013

Published

20-03-2020

How to Cite

[1]
D. A. Hadiat, H. Handarto, and S. Nurjanah, “Analisis Pengendalian Mutu Produk Tempe Menggunakan Statistical Quality Control (SQC) di Industri Rumah Tangga Yayah Komariah, Majalengka”, SENTER, pp. 376–387, Mar. 2020.