Sistem Pengaturan Suhu Pada Kandang Ulat Jerman Menggunakan Arduino Uno

Authors

  • Zaki Bin Sech Alaydrus Abdul Rahman Teknik Elektro, Sains dan Teknologi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung
  • Eki Ahmad Zaki Hamidi Teknik Elektro, Sains dan Teknologi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung
  • Lia Kamelia Teknik Elektro, Sains dan Teknologi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Keywords:

Arduino Uno R3, DHT 22, otomasi, suhu, ulat Jerman

Abstract

Superworm atau  Ulat Jerman) memiliki kandungan nutrisi yang cukup baik untuk pakan hewan peliharaan seperti reptil, burung kicauan dan arwana, sehingga dak menutup kemungkinan beberapa tahun yang akan datang Ulat Jerman ini bisa menjadi bahan pangan maupun campuran bahan dasar kosmetik dan obat-obatan karena kandungannya yang kaya akan nutrisi. Ulat Jerman merupakan hewan yang tidak kuat hidup di suhu panas dan suhu terlalu dingin. Suhu pada kandang Ulat Jerman harus berkisar antara 27-30℃. pada penelitian ini akan merancang sistem yang dapat mengontrol dan membangun sistem otomasi pengaturan suhu pada budidaya ulat Jerman. Teknologi yang sesuai untuk pengontrolan jarak jauh yaitu pengontrolan berbasis web, jadi kandang ternak bisa diakses melalui web server. Penelitian ini menggunakan sensor DHT22 sebagai sensor suhu dan Arduino Uno R3 sebagai Mikrokontroler sekaligus web server. Implementasi sistem pengaturan suhu berhasil dilakukan dengan setting 3 kondisi, yaitu pada Suhu <27 ℃ lampu pijar ON dan kipas OFF, suhu 27-30 ℃ keadaan aktuator OFF, suhu >30 ℃ kipas ON dan lampu pijar OFF. Sistem berfungsi dengan baik dengan nilai rata-rata selisih pengukuran antara DHT22 dengan thermometer konvensional sebesar 0.44.

Downloads

Download data is not yet available.

References

E. P. Santoso, A. Afrila, and E. Fitasari, “Peningkatan Produksi Ulat Jerman Melalui Kombinasi Pemanfaatan Limbah Sayuran Pasar Pada Formulasi Media Pakan Yang Berbeda,” Buana Sains, vol. 17, no. 1, pp. 33–42, 2017.

S. D. Raraningsih, E. Sutrisno, and Purwono, “Pemanfaatan Ulat Jerman (Superworm) Dalam Pengolahan Limbah Pasar Sayur Sawi Hijau Dan Wortel Menjadi Kompos,” Tek. Lingkung., vol. 6, no. 1, pp. 1–19, 2017.

F. Yusof, S. Chowdhury, M. O. Faruck, and N. Sulaiman, “Anticancer peptides derived from supermeal worm (Zophobas morio) larvae,” Int. Food Res. J., vol. 24, no. December, pp. 456–451, 2017.

R. K. Sebayang, O. Zebua, and N. Soedjarwanto, “Perancangan Sistem Pengaturan Suhu Kandang Ayam Berbasis Mikrokontroler,” JITET J. Inform. Dan Tek. Elektro Terap., vol. 4, no. 1, pp. 1–9, 2016.

P. L. Romadloni, “Rancang Bangun Sistem Otomasi Hidroponik NFT (Nutrient Film Technique ),” e-Proceeding Appl. Sci., vol. 1, no. 1, pp. 75–84, 2015.

C. Verdouw, “Internet of Things in agriculture.,” CAB Rev. Perspect. Agric. Vet. Sci. Nutr. Nat. Resour., vol. 11, no. 035, 2016.

N. Fajrin, I. Taufik, N. Ismail, L. Kamelia, and M. A. Ramdhani, “On the Design of Watering and Lighting Control Systems for Chrysanthemum Cultivation in Greenhouse Based on Internet of Things,” in IOP Conference Series: Materials Science and Engineering, 2018, vol. 288, no. 1.

M. Aitkenhead, M. Coull, R. Gwatkin, and D. Donnelly, “Automated Soil Physical Parameter Assessment Using Smartphone and Digital Camera Imagery,” J. Imaging, vol. 2, no. 35, 2016.

P. P. Jayaraman, A. Yavari, D. Georgakopoulos, A. Morshed, and A. Zaslavsky, “Internet of things platform for smart farming: Experiences and lessons learnt,” Sensors (Switzerland), vol. 16, no. 11, 2016.

Published

27-01-2019

How to Cite

[1]
Z. B. S. A. A. Rahman, E. A. Z. Hamidi, and L. Kamelia, “Sistem Pengaturan Suhu Pada Kandang Ulat Jerman Menggunakan Arduino Uno”, SENTER, pp. 103–109, Jan. 2019.

Viewed

Abstract 2895 times
PDF (Bahasa Indonesia) 1493 times

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 > >>